Header Ads

motobola

Komisi X DPR Desak Lalu M Zohri Tampil di Lari 100 Meter, PASI: Sangat Berat!

Komisi X DPR Desak Lalu M Zohri Tampil di Lari 100 Meter, PASI: Sangat Berat!Foto: Rifkianto Nugroho/detikSport

Jakarta - Sprinter muda Lalu Muhammad Zohri dipatok target emas di nomor 100 meter Asian Games 2018. Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) keberatan.

Lalu, 18 tahun, menjadi juara dunia usai mencatatkan waktu 10,18 detik pada nomro bergengsi lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia. Statusnya sebagai juara dunia pun memunculkan harapan baru medali emas di Asian Games 2018, yang untuk cabang olahraga atletik digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Keinginan itu muncul dalam Rapat Dengar Pendapat Kemenpora dengan Komisi X DPR RI, pada Rabu (25/7/2018). Anggota Komisi X, Yayuk Basuki, yang juga mantan atlet tenis meminta agar lalu diturunkan di nomor lari 100 meter, bukan hanya lari estafet 4x100.




Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto, menjawabnya dengan menyodorkan data. Lalu dianggap belum mampu bersaing di level senior dan di kawasan Asia. Dia khawatir dengan mental Lalu jika dipaksakan tampil dan dipatok target medali. 

Penuturan Gatit senada dengan rencana PASI sejak awal. Lalu disiapkan dalam rencana jangka panjang, yakni ke Olimpiade 2020 Tokyo. di Asian games 2018, lalu akan diturunkan pada lari estafet 4x100 meter. 

"Benar apa yang disampaikan Bapak Gatot. Jadi walau Lalu didaftarkan di 100 meter tetap prioritas kami adalah nomor estafet 4x100 meter putra," kata Sekretaris Jenderal PASI Tigor Tanjung kepada detikSport.

Menurut Tigor, PASI telah mempertimbangkan efek yang akan didapatkan Lalu seandainya tetap memaksa target.




"Saat ini catatan waktu terbaik Lalu 10,18 detik. Sementara pesaing dia, pelari dari Qatar dan China berada di bawah 10 detik. Jika dari 10,18 detik untuk turun ke 10 detik itu sangat berat. Jadi kami tak akan menggenjot karena latihan sudah tinggal perbaikan teknik dan sudah masuk masa kompetisi," Tigor menjelaskan.

"Selain itu, nanti dikhawatirkan cedera kalau genjot. Kalau cedera kan yang rugi kita semua. Lebih baik tak digenjot sekarang. Artinya tahun depan, pelan- pelan dia masuk ke program yang baru lagi menuju 10 detik," ujarnya kemudian.

"Ya pokoknya kami tak paksa lah. Kan jangka waktu dari sekarang ke Asian Games yang tinggal 3 pekan kan latihan sekarang tinggal finishing touch. Sebenarnya sudah kompetisi jadi volume sudah turun sekali tinggal perbaikan teknik saja," ujar Tigor. 

Di Asian Games 2014, emas lari 100 meter jadi milik atlet Qatar, Femi Ogunode, yang mencatat waktu 9,93 detik. Pelari China, Su Bingtian, merebut perak dengan waktu 10,10 detik, sedangkan Kei Takase dari Jepang membawa pulang perunggu setelah finis dalam waktu 10,15 detik.

"Enggak ada patokan untuk itu. Semua tergantung atlet, pelatih, dan bagaimana programnya," ujar Tigor soal berapa lama waktu yang pas untuk Lalu untuk bisa mencapai waktu 10 detik di lari 100 meter.

No comments

Powered by Blogger.